Sabtu, 07 September 2019

September 07, 2019
1

Assalamualaikum Wr.Wb

Load Balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, menghindari overload pada salah satu jalur koneksi agar trafik dapat berjalan optimal
Selama ini masih ada bahkan mungkin banyak yang beranggapan salah tentang Load Balancing. Banyak yang beranggapan bahwa dengan menggunakan Load balancing dua jalur koneksi atau lebih maka besar bandwidth yang akan didapat menjadi dua kali lipat dari bandwidth sebelum menggunakan load banlancing
Dari pengertian diatas sudah jelas bahwa cara kerja Load Balancing adalah dengan mendistribusikan atau membagi rata trafik yang berasal dari komputer pengguna pada kedua koneksi yang ada.

Jadi konsep bandwidth pada Load Balancing bukan seperti rumus matemaika yang menjadikan 512 + 256 = 768, akan tetapi 512 + 256 = 512 + 256, atau 512 + 256 = 256 + 256 + 256
Adapun topologi yang digunakan seperti dibawah ini , tapi sebelumnya kita pahami dulu konsep cara kerja dari topologi tersebut , bandwith nya juga sebelumnya ditentukan terlebih dahulu yakni dengan isp-1 yaitu 1 MB dan isp-2 yaitu 768kb


1. Disini posisinya kita adalah sebagai Router 3 , atau juga router yang mengarah ke client atau LAN. Sebelumnya kita buat rule terlebih dahulu pada IP Firewall Mangle, dengan chain input dan action yang digunakan adalah mark-connection yang nantinya akan terhubung melalui router 1 dan router 2 yang akan di proses pada router 3 dengan menggunakan connection state yaitu new yang dimana nanti router akan menandai paket yang merupakan pembuka sebuah koneksi/paket pertama dari sebuah koneksi. Jangan lupa beri centang pada bagian passthrough untuk melewati rule selanjutnya




2. Kemudian kita buat kembali 2 rule dengan chain output supaya nantinya Koneksi Mark yang sebelumnya diarahkan pada ke isp , juga akan diarahkan pada LAN. Maka dari itu kita gunakan connection-mark yang sudah kita buat tadi sebelumnya, kemudian action yang digunakan mark-routing dengan pemberian nama jalur-1 dan jalur-2, jangan beri centang pada passthrough agar rule ini tidak melewati rule selanjutnya




3. Kemudian setelah itu kita buat rule baru lagi tapi dengan chain berbeda yakni chain yang digunakan prerouting dengan in-interface yang mengarah pada Client/LAN. Pada kesempatan kali ini saya konfigurasi load balancing dengan menggunakan fitur PCC ( Per Connection Classifier )

PCC ini adalah sebuah teknik pengembangan dari Load Balancing dimana load balance sendiri berfungsi untuk mendistribusikan beban traffic dari 2 atau lebih jalur koneksi (ISP) secara seimbang untuk menghindari terjadinya overload pada salah satu koneksi. 

Pada menu advanced , kita aktifkan Per Connection Classifier yaitu both-addresses and ports dengan 2 banding sesuai kita menggunakan berapa jalur pada router. Kemudian pilih local pada menu extra dengan action mark-connection 









4. Kemudian kita buat 2 rule lagi dengan chain prerouting dan mengarah pada LAN dengan connection mark yang sudah dibuat tadi sebelumnya lalu dengan action mark routing 




5. Kemudian kita bisa liat pada IP Firewall Mangle , rule apa saja yang sudah kita buat sebelumnya akan terdaftar pada menu firewall mangle 


6. Langkah selanjutnya kita lakukan static routing dengan gateway yang kita koneksi ke arah Router 1 dan Router 2 dengan distance yang berbeda. Untuk memilih jalur terbaik ketika terdapat dua atau lebih jalur menuju tujuan yang sama dari dua routing protocol yang berbeda dan pastikan untuk rule static pertama dengan routing mark jalur-1 dan pada routing kedua kita gunakan jalur-2 yang sebelumnya kita sudah buat rulenya pada mangle output


7. Untuk pengujiannya sendiri , kita test jaringan LAN yang terhubung pada client dengan menguji kecepatan bandwith yang diperoleh dari setiap isp yang terhubung pada LAN


1 comments: